Selasa, 21 Maret 2017

Hubungan Antara Manajemen, Organisasi, Dan Tata Kerja

Hubungan Antara Manajemen, Organisasi, Dan Tata Kerja

Pengenalan Terhadap Manajemen, Organisasi dan Metode/Tata Kerja
Pengertian manajemen adalah Suatu proses kegiatan dalam rangka untuk mencapai tujuan dengan cara bekerja sama melalui sekumpulan orang dan organisasi lainnya
Istilah organisasi dapat diartikan sebagai : "Wadah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama" bekerja sama disini diperuntukan untuk orang-orang yang mempunyai kepentingan untuk mencapai tujuannya masing2
Proses : "pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien" Jika kita melaksanakan metode dan tata kerja secara efisien maka hasil yang akan dihasilkan pun sangat sesuai dengantarget yang sudah ditentukan
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan. 
Sedangkan, metode merupakan cara untuk melaksanakan kegiatan itu dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal. Jika apa yang dikerjakan tidak maksimal maka hasilnya pun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan , yang juga harus memperhatikan segala aspek organisasi dalam proses manajemen tersebut
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Organisasi
Karena pada proses kegitan tersebut sudah ada organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya, jadi kerjasama untuk penyelesaian kegiatan tersebut lebih efektif. Sehingga secara langsung antara manajemen dan organisasi terjadi hubungan timbal balik yang baik karena keduanya saling memerlukan, dengan adanya keduanya sehingga kejasama yang dibangun lebih efekif dalam pencapaian tujuan. Jika kita melaksanakan manajemen dengan baik tetapi melaksanakan organisasi dengan baik , maka hasilnya pun tidak maksimal , sebaliknya pun begitu. tetapi jika kita melaksanakannya dengan seimbang dan baik , maka hasilnya pun seimbang dan baik pula


Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Metode (Tata kerja)

Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan dapat lebih tepat sasaran. Sudah jelas bahwa jika metode yang kita kerjaan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan , maka hasilnya pun sesuai , tepat waktu , tujuan lebih tepat sasaran

Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja)

Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbal baliknya juga sangat baik. Perencanaan kerja dalam organisasi sangatlah penting karena bisa terkoordinasi pembagian kerjanya untuk mencapai hasil yang maksimal
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen dan Metode (Tata Kerja)
Jika ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya. dan jika semua prosedur diatas sudah dilakukan dengan baik maka hasilnya pun akan baik , sangat sempurna
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Manajemen: proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
2.      Organisasi: alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
3.      Tata Kerja: pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

sumber : 


Kenapa Semua Organisasi Membutuhkan Manejemen?

Kenapa Semua Organisasi Membutuhkan Manejemen?



1.      Kenapa Semua Organisasi Membutuhkan Manejemen ?
Karena semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1. Mencapai tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2. Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi(stakeholders) seperti  pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3.Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi organisasi.

Ada empat fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen adalah sebagai berikut :
1.      Perencanaan (planning).
Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.



2.      Pengorganisasian (organizing)
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.

3.      Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.

4.      Pengendalian (controlling).
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.
Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil.
Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno, sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama adalah sebagai berikut:

Ø  Membuat sesuatu terjadi (making things happen)
Ø  Menghadapi persaingan (meeting the competition)
Ø  Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, & process)
Ø Memimpin (leading)
Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya. Pertama, ‘membuat sesuatu terjadi’ merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan(controlling). Untuk ‘membuat sesuatu terjadi’, kita harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi persaingan’ mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam ‘mengorganisir orang, proyek, dan proses’ maka perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu terjadi). Terakhir, ‘memimpin’ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan dan dukungannya.

2.      Apa Perbedaan Manajemen Masa Kini Dan Masa Lalu
Semakin, perusahaan di Inggris sekarang menggunakan jasa perusahaan Interim Manajemen untuk menyediakan bisnis mereka dengan 'praktik terbaik'. Dengan menggunakan pengalaman manajer interim, perusahaan dapat menjadi lebih ramping dan bugar dalam waktu yang lebih singkat.

Seseorang pernah berkata bahwa akan ada lebih banyak perubahan dalam lima tahun ke depan daripada sudah ada selama 50 masa lalu dan latar belakang ekonomi global yang stabil dan perlambatan besar dalam globalisasi bisnis, itu tidak sulit untuk setuju.

Perubahan yang baik dalam banyak hal dan dapat memberikan bisnis dengan kesempatan untuk menjelajahi arah baru, memasuki pasar baru atau membuka kemungkinan untuk bergabung dengan pesaing untuk meningkatkan berdiri pasar secara keseluruhan. Hal ini dapat, dalam beberapa kasus, bahkan menjadi kunci untuk kelangsungan hidup. Bahkan, perusahaan paling sukses berada dalam kondisi yang selalu berubah - jika mereka tidak berada dalam transisi maka mereka stagnan.

Namun, perubahan juga bisa menyebabkan sakit kepala usaha utama, terutama jika ada tidak cukup in-house sumber daya untuk membantu memfasilitasi proses perubahan dan karena itu sering mengharuskan tim manajemen permanen perlu ditambah dengan spesialis.

Membuat bisnis pasti memiliki kaliber hak eksekutif senior dengan keterampilan dan pengalaman untuk mengembangkan produk atau layanan, sementara pada saat yang sama mengelola perusahaan dapat menjadi sulit jika tidak mustahil pula. Akibatnya, banyak yang berpikir ke depan organisasi sekarang mulai beralih pada manajemen sementara sebagai solusi sempurna untuk masalah tersebut.





Interim manajemen sejarah
Meskipun manajemen interim sebagai layanan dikenali dimulai pada tahun 1970-an di Belanda dalam merespon ketatnya undang-undang tenaga kerja Belanda, hanya mulai mendapatkan momentum di Inggris satu dekade kemudian dan walaupun pelayanan ini telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir, perkembangannya belum menjadi sorotan media. Hasilnya adalah bahwa banyak organisasi dan individu yang baru sekarang datang di konsep untuk pertama kalinya.

Meskipun memiliki low profile, perkiraan konservatif menempatkan Inggris saat ini menghabiskan IM di lebih dari £ 400million per tahun, yang lebih dari 70% dibelanjakan pada layanan jaringan individu secara langsung dengan orang lain. Diperkirakan manajer interim bekerja di UK dibayar rata-rata antara £ 500-600 per hari dan menghasilkan lebih dari £ 70K per tahun hanya enam bulan bekerja.

Apakah manajemen interim?
manajemen Interim adalah penyediaan sementara pengelolaan sumber daya tambahan dan keterampilan. Interim manajemen dapat dilihat sebagai tugas jangka pendek terbukti seorang manajer eksekutif kelas berat interim untuk mengelola masa transisi, krisis atau perubahan di dalam perusahaan. Dalam situasi ini, peran permanen mungkin tidak diperlukan atau tidak mungkin untuk menemukan dalam waktu singkat. Selain itu, mungkin ada seorang pun internal yang cocok untuk, atau tersedia untuk mengambil, posisi tersebut.

Manajer interim tangan-on eksekutif, manajer dan konsultan dengan pengalaman substansial dan track record yang terbukti. Dan jauh dari yang 'memiliki-beens' atau 'di antara pekerjaan', IM modern telah dipilih manajemen sementara sebagai karir yang menawarkan tantangan dan kepuasan tiada bandingnya.





Apa manajer interim lakukan?
Interim manajer dapat digunakan untuk mengelola sebuah proyek atau perubahan bisnis, memberikan dukungan tambahan untuk menerapkan peluang bisnis, memberikan dukungan ketika manajemen yang ada tidak ada atau sepenuhnya lentur, atau untuk sekadar meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan. Manfaat lain yang penting adalah bahwa manajer interim dapat memfokuskan secara eksklusif pada tugas yang di tangan dan mentor dapat dan pelatih serta mengelola tidak seperti banyak eksekutif senior di rumah yang tidak memiliki agenda politik tersembunyi.

Interim manajemen pekerjaan
Sementara manajer pernah secara eksklusif digunakan oleh perusahaan besar untuk membantu dalam turnaround perusahaan atau melaksanakan usaha restrukturisasi ulang tapi bisnis dari semua jenis baik dari sektor publik dan swasta kini mengeksplorasi manfaat manajemen interim.

Seorang manajer interim dapat waktu penuh atau paruh waktu dan selama yang Anda butuhkan. Mereka juga dapat melakukan berbagai fungsi pekerjaan di semua sektor industri dan sering beroperasi sebagai direktur non-eksekutif.

Selain itu, biaya untuk menyewa sebuah manajer interim adalah tangible dan hanya sementara. Hal ini membuat 'interim' proposisi strategi yang sangat menarik.

Di Inggris sekarang ada perusahaan rekrutmen yang menawarkan manajemen interim seperti Intramezzo dan Veredus.

Mengapa menggunakan manajer interim?
Khas alasan untuk menggunakan seorang manajer interim meliputi:

• Perusahaan turnaround dan restrukturisasi usaha misalnya "Dokter Perusahaan
• Pengenalan manajemen perubahan
• Untuk menjembatani 'gap' untuk menutupi bersalin, penugasan dll
• Untuk menyediakan sumber daya tambahan ketika perusahaan paling membutuhkan seperti melalui periode pertumbuhan dramatis atau bangunan infrastruktur perusahaan
• Sebagai 'sepasang tangan yang aman' sementara penggantian anggota permanen staf dicari setelah keberangkatan tiba-tiba mereka
• Sebagai manajer proyek untuk mengelola transisi misalnya pengenalan sistem bisnis baru dll

Tidak hanya manajer sementara sangat biaya-efektif dalam hal memberikan hasil untuk bisnis Anda tetapi penggunaannya juga dapat secara substansial mengurangi tradisional start-up dan terus-menerus biaya dan risiko bisnis. Ada komisi agen tidak biasanya dibayar untuk mencari karyawan baru.

Tidak ada mobil perusahaan untuk memasok. Tidak ada skema berbagi untuk mengelola dan tidak ada emas jabat tangan untuk membiayai setelah IM telah berhasil memenuhi peran mereka. manajer interim juga sepenuhnya fleksibel dan mereka dapat bekerja penuh waktu atau paruh waktu dan kontrak mereka bisa diperpanjang untuk memenuhi tuntutan bisnis Anda tanpa hukuman tersembunyi.

Anda membayar biaya inklusif untuk Manager Interim dan selain perjalanan sehari-hari dan biaya akomodasi bila perlu, tidak ada biaya lainnya. Selain itu, Anda hanya membayar untuk hari benar-benar bekerja. Hal ini lebih baik dibandingkan hari ke hari dengan biaya seorang manajer permanen, terutama bila Anda memperhitungkan biaya NI, pensiun, liburan, sakit, biaya kontrak, Paye dan biaya rekrutmen. 

3.      Mengapa budaya organisasi dan lingkungan organisasi dapat mempengaruhi pertimbangan manajerial ?
Lingkungan organisasi dapat mempengaruhi pertimbangan manajerial karena perubahan yang terjadi sangat dinamis, pengaruhnya sangat besar terhadap aktivitas organisasi dalam rangka mencapai organisasi yang telah ditetapkan.
Kemampuan manager diperlukan untuk mempertahankan keberadaan dan mengembangkan organisasi.
Sejauh mana perhatian manager terhadap lingkungan oleh kompleksitas lingkungan yaitu jumlah faktor eksternal didalam lingkungan yang mempengaruhi organisasi. Lingkungan eksternal dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu Makro dan Mikro.
Sedangkan budaya organisasi seringkali diciptakan oleh pendiri perusahaan, kemudian dipertahankan dengan cara memberitahukan riwayat organisasi dan merayakan kepahlawanan organisasi.
Keberhasilan budaya organisasi membantu perusahaan mencapai pertumbuhan penjualan, pengembalian modal, keuntungan, mutu, dan kepuasan karyawan yang lebih tinggi.
Budaya organisasi yang konsisten merupakan budaya organisasi yang kuat  akan mendorong setiap karyawan untuk mampu dan terdorong, terlibat mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam organisasi sehingga mereka selalu berkeinginan untuk selalu belajar mengatasi masalah.
4.      Mengapa organisasi dapat beradopsi dengan lingkungan global?
Dalam persaingan di lingkungan global, tingkat pertumbuhan perdagangan dunia telah meningkat jauh lebih cepat dari produk bruto dunia. Ini berarti perdagangan barang dan jasa antar Negara telah meningkat jauh lebih cepat dari produksi barang di dunia.
Untuk bertahan dalam perubahan yang sangat cepat dalam dunia global, perusahaan tidak hanya harus melakukan investasi modal, tapi juga melakukan investasi tenaga kerja yang bekompeten. seberapa baik perusahaan merekrut, memilih, mempertahankan, dan memotivasi tenaga kerja yang terampil maka akan memiliki dampak besar pada kemampuan untuk bersaing di persaingan dunia yang semakin bergantung secara global.
Berikut ini segmen-segmen keorganisasian dalam lingkungan global yang sangat berpengaruh meliputi:
1.       industri, mencakup seluruh organisasi lain yang bergerak disektor kegiatan yang sama dan merupakan saingan bagi organisasi, hal tersebut berpengaruh terhadap ketidak pastian dalam persaingan antar organisasi.
2.      bahan baku, organisasi harus mendapatkan bahan baku dari lingkungannya, kadang-kadang lingkungan tidak dapat menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, sehingga berbahaya bagi industry.
3.       tenaga kerja, organisasi perlu mendapatkan tenaga kerja dengan tingkat keahlian, kualifikasi dan jumlah yang cukup. Jika kebutuhan tenaga kerja tidak dapat dipenuhi oleh lingkungan, organisasi akan memperoleh kesulitan dalam menghasilkan output.
4.      keuangan, menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber keuangan bagi organisasi.
5.      pasar, menggambarkan besarnya permintaan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi.
6.      teknologi, merupakan pengetahuan serta teknik-teknik yang digunakan untuk membuat produk ataupun jasa, teknologi berpengaruh terhadap cara pengelolaan organisasi.
7.       kondisi ekonomi, menggambarkan keadaan umum dari perekonomian suatu organisasi, kondisi ekonomi seperti besarnya daya beli konsumen, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, besarnya inflasi, dan tingkat permintaan produk.
8.       pemerintah, mencakup peraturan-peraturan dan system pemerintahan serta kondisi politik suatu organisasi.
Sebagai contoh :
Berdasarkan persaingan globalisasi dunia, AS berada pada  di peringkat  11 dunia, karena AS mempunyai keunggulan dalam teknologi yang mampu memaksimalkan persaingan global secara baik di pasaran dunia.
Sedangkan Irlandia berada di peringkat 1 sebagai Negara yang paling global. Hal ini disebabkan karena Irlandia mempunyai kebijakan Pro-Bisnis yang kuat. Yang menjadikan lokasi yang sangat menarik bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya. Selain itu Irlandia memiliki nilai yang tinggi dalam bidang industri, infrastruktur yang canggih dan layanan komunikasi yang baik bagi para investor yang menanamkan modal. Sehingga tingkat perdagangan  di Irlandia meningkat pesat di bandingkan AS yang mempunyai teknologi canggih di banding Irlandia.

5.      Mengapa organisasi harus memiliki tanggung jawab social dan etika managerial ?
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
A.     Definisi
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.

Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR yakni Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya, dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002). Sedangkan menurut Commission of  The European Communities 2001, mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan stakeholder.

Menurut Carrol tanggung jawab sosial, dari sudut pandang strategisnya bahwa suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya. Ketika bisnis mulai mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat cenderung menanggapi melalui pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis.

Carroll menyatakan bahwa manajer organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab yakni :
1.      Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi masyarakat.
2.      Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan mentaati hukum yang ditentukan oleh pemerintah
3.      Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti keyakinan umum mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam suatu masyarakat.
4.       Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang diasumsikan bersifat sukarela.

Dari keempat tanggung jawab tersebut, tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan. Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.

Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi bertanggung jawab sosial, yaitu sebagai berikut :
1.       Model Pemegang saham (Shareholder)
Pandangan tentang tanggung jawab social yang menyebutkan bahwa sasaran organisasi yang utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi manfaat para pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat, maka nilai saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat juga.
2.       Model Pihak yang berkepentingan (Stakeholder).
Teori tentang tanggung jawab social perusahaan yang mengatakan bahwa tanggung jawab manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup jangka panjang (bukan hanya memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan keinginan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya pemegang saham).

B.     Alasan Perusahaan Menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk menerapkan CSR sebagai bagian dari aktifitas bisnisnya, yakni :
1.      Moralitas : Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.
2.      Pemurnian Kepentingan Sendiri : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
3.      Teori Investasi : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena tindakan yang dilakukan akan  mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
4.      Mempertahankan otonomi : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk menghindari campur tangan kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam pengambilan keputusan manajemen.

C.     Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
1.      Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab socialContohnya, perusahaan tembakau di masa lalu cenderung untuk menghindarkan diri dari isu yang menghubungkan konsumsi rokok dengan peluang penyakit kanker. Akan tetapi, karena adanya peraturan pemerintah unuk mencantumkan bahaya rokok setiap iklan, maka hal tersebut dilakukan oleh perusahaan rokok.
2.      Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .Perusahaan yang menghindarkan diri dari tanggung jawab limbah saja berargumen melalui pengacara yang disewanya untuk mempertahankan diri dari tuntutan hukum dengan berargumen bahwa tidak hanya perusahaannya saja yang membuang limbah ke sungai ketika lokasi perusahaan tersebut beroperasi, terdapat juga prusahaan lain yang beroperasi.

3.      Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut.Tindakan seperti ini terkait dengan strategi akomodatif dalam tanggung jawab sosial.contoh lainnya,perusahaan perusahaan besar pada era orde baru dituntut untuk memberikan pinjaman kredit lunak kepada para pengusaha kecil, bukan disebabkan karena adanya kesadaran perusahaan, akan tetapi sebagai langakah akomodatif yang diambil setelah pemerintah menuntut para korporat untuk lebih memperhatikan pengusaha kecil.
4.      Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.Dalam jangka panjang perusahaan akan diterima oleh masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir akan kehilangan pelanggan, justru akan berpotensi untuk menambah jumlah pelanggan akibat citra positif yang disandangnya.Langkah yang dapat diambil oleh perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial, misalnya dengan membuat khusus penanganan limbah, keterlibatan dalam setiap kegiatan sosial lingkungan masyarakat atau dengan membarikan pelatihan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan masyarakat.
D.    Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1.      Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah. Kegiatan perushaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi positif di masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya ,perusahaan justru akan memperoleh tanggapan yang positif setiap kali menawarkan sesuatu kepada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekedar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang membawa perbaikan masyarakat.
2.      Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan    perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution. Artinya terdapat kerjasama yang saling menguntungkan ke dua pihak. Hubungan bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat lingkungan kebih baik. Tidak hanya di sector perekonomian, tetapi juga dlam sektor sosial, pembangunan dan lain-lain.

3.       Manfaat bagi Pemerintah
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai wasit yang menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis, dan memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Pemerintah sebagai pihak yang mendapat legtimasi untuk mengubah tatanan masyarakat agar ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut.


6.    Bagai manakah pengambilan keputusan yang efektif  bagi suatu organisasi?

Dalam melakukan perubahan ditubuh organisasi, terlebih dahulu dilakukan perubahan pada managemen organisasi tersebut, perubahan pada managemen organisasi tidak
terlepas dari pentingnya pengambilan keputusan sebagai landasan dari setiap kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut.
Dalam rangka pengambilan keputusan yang menghasilkan keputusan yang baik perlu dilakukan dengan mengambil langkah-langkah yang sistematis yaitu menentukan dasar pemikiran, pengidentifikasian alternatif-alternatif yang dilihat dari sudut tujuan yang mau dicapai dan pemilihan suatu alternatif terbaik.
Pengambilan keputusan ini melukiskan proses melalui suatu tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Untuk mengambil keputusan yang efektif dalam suatu organisasi hendaknya seorang manager harus senantiasa mengembangkan dirinya terus-menerus, menambah dan memperluas pengetahuan, serta bersikap rasionalitas yang baik dan menghilangkan perasan bersalah.
Perlunya berlatih membuat keputusan-keputusan dari masalah yang kecil sehingga terbiasa membuat keputusan yang efektif dan benar-benar keputusan terbaik bagi organisasi.

  
7.   Mengapa setiap organisasi membutuhkan perencanaan ?
Karena berorganisasi sama dengan bersosialisasi. Tidak ada manusia yang mampu hidup sendiri. Agar lebih teratur dan terarah, kelompok pergaulan tersebut membentuk sebuah organisasi tertentu, perencanaan organisasi adalah tahap penjajakan apakah organisasi tersebut bisa dibentuk atau tidak.
Dalam sebuah organisasi, orang pasti membutuhkan sebuah aturan main dalam aktivitasnya. Hal ini diperlukan agar tercipta keteraturan dan keterarahan tata kehidupan bersama. Maka dari sinilah diperlukan sebuah pengelolaan yang seimbang dan saling besinergi sehingga lahirlah sebuah aktivitas yang terorganisasi dengan baik agar tujuan bersama bisa tercapai.
Langkah dalam perencanaan organisasi biasanya juga adalah membuat Visi dan Misi yang sama antar seluruh anggota organisasi. Pembuatan Visi misalnya harus sesuai dengan apa yang dicita-citakan semua anggota dan mampu menyuarakan hati anggota. Sedangkan Misi seperti contohnya adalah langkah-langkah atau serangkaian cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan Visi yang telah dibuat.

8.  Seberapa pentingkah manajemen strategis bagi system organisasi ?
Sangat penting,karena Managemen Strategik adalah suatu proses untuk perencanaan, implementasi (penerapan) dan pengendalian strategi bagi organisasi, dimana untuk mendukung strategi juga menentukan misi dan tujuan organisasi tersebut, dan untuk menghadapi lngkungan eksternal yang selalu berubah.
Managemen Strategik juga sangat penting direncakan oleh organisasi, baik itu mencari laba ataupun tidak utamanya mencari laba.
Rencana masa depan bagi setiap orang adalah dengan harapan kedepannya lebih baik, namun karena masa depan tidak bisa diprediksi dengan pasti maka juga perlu dibuat suatu perencanaan Managemen Strategik untuk kedepannya.
Managemn Strategik menyangkut dalam banyak keputusan yang dibuat oleh Top Level Manager. Seperti contohnya survey yang dilakukan pada perusahaan di Amerika bahwa 60% dari mereka telah memiliki strategi dan 89% dari mereka menyatakan bahwa dengan perencanaan Strategik tersebut tujuan mereka terutama untuk mencapai laba yang baik, sukses dan dilakukan dengan efektif.
Perencanaan Strategik menurut mereka memberi sasaran-sasaran yang terperinci dan memberi semangat kepada karyawan di dalam organisasi tersebut.
Konsep Strategik dibuat berdasarkan pemasukkan dari anggota organisasi lainnya, sehingga secara tidak langsung seluruh anggotanya memberikan konstribusi dalam pembuatan perencanaan Strategik pada setiap organisasi.


Sumber :


Sejarah Berdirinya PBB Dan Tujuannya Awal Mula Berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Sejarah Berdirinya PBB Dan Tujuannya 

Awal Mula Berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Pada saat PBB didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; Saat ini ada 193 anggota. Selain negara-negara anggota, organisasi internasional, dan organisasi, antar negara memiliki tempat sebagai pengamat permanen yang memiliki kantor di Markas Besar PBB, dan beberapa hanya ada sebagai pengamat. Palestina dan Vatikan bukan anggota negara (negara-negara non-anggota) dan termasuk pengamat permanen (Holy See memiliki perwakilan yang tetap di bagian PBB, sementara itu Palestina mempunyai kantor tetap di PBB).
Markas atau tempat besar PBB yakni Manhattan, New York City, dan mempunyai hak ekstrateritorial. Kantor utama lain terletak di Nairobi, Wina dan Jenewa. PBB didanai dari sumbangan dan relawan dari negara-negara anggotanya. Tujuan utama PBB ialah untuk menjaga keamanan dan perdamaian dunia, mendorong dan mempromosikan penghormatan terhadap HAM (Hak Asasi Manusia), bencana alam, pembangunan ekonomi, melindungi lingkungan, dan pembangunan sosial dan memberikan bantuan kemanusiaan dalam kasus kelaparan dan konflik bersenjata. PBB mempunyai enam bahasa resmi, yaitu bahasa Cina, Arab, Inggris, Rusia, Spanyol dan Perancis.
Selama Perang Dunia II, Presiden AS Franklin D. Roosevelt memulai pembicaraan pada entitas penerus Liga Bangsa-Bangsa, dan Piagam PBB disusun pada konferensi pada bulan April-Juni 1945. Piagam mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945. Pertama Majelis Umum – dihadiri oleh perwakilan dari 51 negara – tempat baru pada tanggal 10 Januari 1946 (di Church House, London).
Namun, misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia awalnya cukup sulit untuk dicapai karena Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. PBB memiliki berpartisipasi saat operasi militer di Kongo dan Korea, dan menyetujui dalam pembentukan Israel pada tahun 1947.
Keanggotaan organisasi PBB berkembang dengan pesat setelah periode dekolonisasi di tahun 1960, dan di tahun 1970 anggaran program pembangunan dan perekonomani, sosial dan jauh di atas anggaran untuk pemeliharaan perdamaian. Setelah berakhirnya Perang Dingin, PBB meluncurkan misi militer, dan pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan dunia dengan hasil yang berbeda.
PBB memiliki enam organ yang utama: Majelis Umum (papan diskusi utama); Dewan Ekonomi dan Sosial(ECOSOC) (dewan yang mendorong kerjasama dan pengembangan ekonomi, Dewan Keamanan (dewan membuat beberapa resolusi yang mengikat perdamaian dan keamanan, sosial dan internasional); Sekretariat (yang berfungsi untuk menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang diperlukan PBB); Mahkamah Internasional (badan peradilan primer); dan Dewan Pengawas PBB (tidak aktif sejak 1994).
PBB mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001, dan beberapa petugas, dan tubuh juga telah memperoleh hadiah. Namun, ada perbedaan pendapat mengenai efektivitas PBB. Beberapa komentator percaya organisasi ini memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian, dan mendorong untuk pembangunan manusia, sementara itu komentator lain merasa organisasi ini tidak efektif, korupsi, atau Bias.

Sejarah Berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Liga Bangsa-Bangsa gagal mencegah pecahnya Perang Dunia II (1939-1945). Untuk mencegah pecahnya Perang Dunia Ketiga, yang tidak diinginkan oleh semua umat manusia di dunia,di tahun 1945 PBB didirikan sebagai pengganti Liga Bangsa-Bangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan ekonomi, sosial, dan kemanusiaan .
Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru dimulai di bawah naungan Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya menjadi orang pertama yang menciptakan istilah “United Nations” atau Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai istilah untuk menggambarkan Sekutu negara. Istilah ini pertama kali secara resmi digunakan pada tanggal 1 Januari 1942, saat 26 pemerintah datang untuk mendatangi Piagam Atlantik, saat negara-negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.

Konferensi PBB Tentang Organisasi Internasional

Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai di San Francisco, yang pada saat itu dihadiri hinga 50 negara, dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam penyusunan Piagam PBB. Organisasi ini resmi dibentuk pada 24 Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Uni Soviet, Republik Cina, Keamanan-Perancis, Amerika Serikat, Inggris dan mayoritas dari 46 anggota lainnya. Majelis Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di Westminster Central Hall di London pada Januari 1946.

Kedudukan Organisasi PBB

Posisi PBB pada awalnya memakai bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York, dari tahun 1946 sampai 1952. Dan gedung Markas Besar PBB di Manhattan sampai selesai dibangun.
Sejak berdirinya, banyak kontroversi, dan kritik diarahkan pada PBB. Di Amerika Serikat, PBB mulai menyaingi John Birch Society, yang memulai kampanye “get US out of the UN” pada tahun 1959, dan menuduh PBB memiliki tujuan mendirikan “One World Government” atau Pemerintah Seluruh Dunia.
Setelah Perang Dunia Ke-2 berakhir, akhir dari Komite Pembebasan Perancis diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga Perancis awalnya tidak termasuk dalam konferensi untuk membahas pembentukan PBB. Charles de Gaulle menyindir PBB dengan memanggil le Machin (dalam bahasa Indonesia: “Si Itu”), dan tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga perdamaian dunia, dia lebih percaya diri dalam perjanjian / pertahanan antara negara-negara secara langsung.

Sumber :

http://www.gurupendidikan.com/sejarah-berdirinya-pbb-dan-tujuannya-terlengkap/

Tugas Soft Skill