NATO Dulu
dan Sekarang
NATO: North Atlantic Treaty Organization. Sejak 60 tahun tidak dapat
dipisahkan dari politik internasional. Tetapi berdasarkan perkembangan dunia,
tugas-tugasnya pun ikut berubah.
Pada akhir perang dunia ke-2, angkatan bersenjata
Jerman menyatakan kapitulasi kepada militer Rusia dan Sekutu. Dengan demikian,
fasisme dan Jerman sebagai musuh bersama berhasil ditundukkan. Namun perdamaian
dunia tetap belum terwujud. Aliansi yang memerangi Jerman mulai goyah. Barat
dan Timur menyadari perbedaan mereka yang bertolak belakang. Di satu pihak ada
Amerika Serikat, yang menerapkan sistem kapitalis dan demokratis, serta memimpin
blok Barat, di pihak lain ada Uni Soviet yang menerapkan sistem komunis dan
sosialistis, serta memimpin blok Timur.
Amerika terutama khawatir dengan ambisi ekspansif Uni
Soviet yang dianggapnya ingin menelan Eropa Timur. Sedangkan negara-negara Eropa
khawatir akan terjadi perang atom habis-habisan di daratan Eropa antara kedua
negara adidaya itu. Jadi situasinya memang optimal bagi munculnya sebuah pakta
pertahanan.
Pada tanggal 4 April 1949, para menteri luar negeri
Amerika Serikat, Perancis, Inggris dan sembilan negara lain menandatangani
perjanjian pembentukan sebuah pakta pertahanan. Pakta itu diberi nama North
Atlantic Treaty Organization, disingkat NATO. Tujuan utama dari NATO melindungi
anggotanya dari ancaman Uni Soviet. Jadi NATO memang merupakan implikasi
langsung dari perang dingin dan meluasnya ancaman nuklir setelah penemuan bom
atom. Tugas utama NATO tertera pada pasal 5 perjanjian pakta pertahanan. Disitu
disebutkan: „Pada sebuah serangan bersenjata kepada satu atau beberapa negara
anggota, maka semua negara penandatangan sepakat, bahwa serangan ini akan
dilihat sebagai serangan terhadap semua anggotanya.“
NATO adalah sebuah pakta pertahanan yang mengutamakan
tindakan kolektif. Jerman menjadi anggota NATO tahun 1955. Semua anggota NATO secara
tegas mendukung Amerika Serikat. Sebagai balasannya, Amerika Serikat juga
memberi perjanjian perlindungan. Amerika Serikat berjanji, kalau ada serangan
terhadap Berlin, Brussel atau Paris, Amerika Serikat akan bereaksi seakan-akan
serangan itu dilakukan terhadap Washington, Chicago atau New York.
Di pihak lain, blok Timur di bawah pimpinan Uni Soviet
membentuk Pakta Warsawa sebagai tandingan NATO. Ketika Uni Soviet dan Pakta
Warsawa runtuh awal tahun 90-an, NATO seperti kehilangan musuh dan legitimasi
awalnya.
Karena itu NATO
perlu orientasi baru. Sekarang, NATO sudah beranggotakan 26 negara. Beberapa
anggota barunya adalah bekas anggota Pakta Warsawa. Fungsinya juga menjadi
semacam kerangka kerjasama antara Eropa dan Amerika Serikat dalam masalah-masalah
pertahanan dan keamanan. Tantangan baru yang dihadapi NATO bukan lagi ancaman
dari blok Timur, melainkan terorisme, senjata pembunuh massal dan ancaman dari
negara-negara yang dilanda kekacauan dan anarki. Untuk menghadapi tugas-tugas
baru ini, NATO ingin bekerjasama erat dengan Uni Eropa dan PBB. (hp)
sumber :
http://www.dw.com/id/nato-dulu-dan-sekarang/a-4106529
sumber :
http://www.dw.com/id/nato-dulu-dan-sekarang/a-4106529
Tidak ada komentar:
Posting Komentar