Selasa, 15 November 2016

Pendekatan mencapai koordinasi yang efektif pt aqua

Pendekatan-pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif


Pendekatan-pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif
Komunikasi adalah kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi. Semakin besar ketidakpastian tugas yang dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Pada dasarnya koordinasi merupakan pemrosesan informasi. Terdapat tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang efektif, yaitu:
1.Teknik-Teknik Manajemen Dasar
Untuk mencapai koordinasi yang efektif kita dapat menggunakan mekanisme teknik-teknik manajemen dasar : hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan-aturan dan prosedur-prosedur. Organisasi relatif tidak memerlukan peralatan koordinasi lebih dari teknik-teknik tersebut.
Mekanisme teknik manajemen dasar
Hirarki manajerial.
Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenag formal, hubungan tanggung jawab dan akuntanbilitas yang jelas dapat menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat.
Aturan dan prosedur.
Adalah keputusan-keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian-kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin.
Rencana dan penetapan tujuan.
Pengembangannya dapat digunakan untuk pengoordinasian melalui pengarah seluruh satuan orgaisasi terhadap sasaran-sasaran yang sama. Ini diperlukan bila aturan dan prosedur tidak mampu lagi memproses seluruh informasi yang dibutuhkan untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan satuan-satuan oraganisasi.

Pengertian Peran
Menurut Friedman, M, (1998 : 286) Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal.  Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.
2.2 Pengertian Koordinasi
Menurut Handoko, yang dimaksud Koordinasi adalah sebagai proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien (2003:195). Dan juga kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksananya (2003:196).
Sedangkan Menurut The Liang Gie, Pengkoordinasian merupakan rangkaian aktivitas menghubungkan, menyatu padukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran kerja atau kekosongan kerja.


2.3 Ciri-ciri Koordinasi
Menurut Handayaningrat( 1985;89-90)
·         Bahwa tanggung jawab koordinasi adalah terletak pada pimpinan. Oleh karena itu koordinasi adalah merupakan tugas pimpinan, koordinasi sering dicampur-adukan dengan kata koperasi namun sebenarnya mempunyai arti yang berbeda. Sekalipun demikian pimpinan tidak mungkin mengadakan koordinasi apabila mereka tidak melakukan kerjasama.oleh karena itu, maka kerjasama sangat penting dalam membantu pelaksanaan koordinasi.
·         Adanya proses (continues process) karena koordinasi adalah pekerjaan pimpinan yang bersifat berkesinambungan dan harus dikembangkan sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
·         Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama kesatuan dari usaha meminta suatu pengertian kepada semua individu, agar ikut serta melaksanakan tujuan sebagai kelompok dimana mereka bekerja.
·         Konsep kesatuan tindakan hal ini adalah merupakan inti dari koordinasi, kesatuan usaha,berarti bahwa harus mengatur sedemikian rupa usaha-usaha tiap kegiatan individu sehingga terdapat adanya keserasian didalam mencapai hasil.
·         Pengaturan secara teratur usaha kelompok. Oleh karena koordinasi adalah konsep yang telah ditetapkan didalam kelompok, bukan terhadap usaha individu, maka sejumlah individu yang bekerjasama, dimana dengan koordinasi menghasilkan suatu usaha kelompok yang sangat penting  untuk mencapai efisiensi dalam melaksanakan kegiatan organisasi.adanya tumpang tindih, kekaburan dalam tugas-tugas pekerjaan merupakan pertanda kurang sempurnanya koordinasi.
2.4 Tipe-tipe Koordinasi
Menurut Hasibuan (2007;86-87) ada 2 tipe koordinasi yaitu :
1.      Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawab.
2.      Koordinasi horizontal adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.
2.5 Sifat-sifat Koordinasi
Menurut Hasibuan (2007:87) terdapat 3 sifat koordinasi yaitu :
1.      Koordinasi adalah dinamis bukan statis
2.      Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang koordinator (manajer) dalam rangka mencapai sasaran
3.      Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara menyeluruh. Asas koordinasi adalah asas skala ( hirarki ) artinya koordinasi itu dilakukan menurut jenjang-jenjang kekuasaan dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan jenjang-jenjang yang berbeda-beda satu sama lain. Tegasnya asas ini harus mengkoordinasikan bawahan langsungnya.
2.6 Karakteristik Penting Dari Koordinasi Dalam Suatu Organisasi
Menurut Saritha Pujari Koordinasi adalah proses untuk membangun kerukunan antar kegiatan yang berbeda dari suatu organisasi, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Definisi koordinasi menyajikan fakta-fakta berikut tentang karakteristik:
Karakteristik koordinasi dalam suatu organisasi:
(1) Upaya Koordinasi Mengintegrasikan grup
Perlunya koordinasi dirasakan saat upaya kelompok diperlukan untuk pemenuhan tujuan. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa koordinasi adalah terkait dengan upaya kelompok dan usaha bukan individual. Pertanyaan koordinasi tidak muncul, jika pekerjaan dilakukan oleh satu orang saja.
(2) Koordinasi Menjamin Kesatuan Aksi
Sifat koordinasi adalah untuk menciptakan kesatuan dalam tindakan. Ini berarti selama proses mengkoordinasikan upaya dilakukan untuk menciptakan persatuan di antara berbagai kegiatan organisasi. Sebagai contoh, departemen pembelian dan penjualan harus mengkoordinasikan upaya mereka sehingga pasokan barang berlangsung sesuai dengan pesanan pembelian.
(3) Koordinasi adalah Proses berkelanjutan
Ini bukan pekerjaan yang bisa dilakukan sekali dan untuk semua, tetapi kebutuhannya dirasakan di setiap langkah. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam bisnis. Kadang-kadang atau yang lain, jika ada salah satu kegiatan terus berfluktuasi baik selama lebih atau kurang dari yang dibutuhkan, keseimbangan organisasi secara keseluruhan terganggu. Dengan demikian, mencermati harus di simpan pada semua kegiatan untuk menjaga keseimbangan.
(4) Koordinasi adalah Fungsi All-meresap
Kegunaan mengacu pada kebenaran yang berlaku untuk semua bidang (bisnis dan organisasi non-bisnis) dan tempat-tempat seragam. Sifat koordinasi meresap. Seperti pembuatan jadwal di lembaga pendidikan adalah contoh tepat membangun koordinasi.
Dalam permainan kriket, penempatan pemain di posisi yang telah ditentukan tidak lain hanyalah koordinasi. Dalam cara yang sama, untuk menyinkronkan kegiatan departemen yang berbeda, seperti pembelian, penjualan, produksi, keuangan, dan lain-lain dalam sebuah organisasi bisnis adalah koordinasi.
(5) Koordinasi adalah Tanggung Jawab Semua Manajer
Koordinasi diperlukan di semua tiga, yaitu, atas, tingkat manajerial menengah ke bawah dan. Kegiatan yang berbeda dilakukan pada semua tingkatan adalah sama pentingnya. Oleh karena itu adalah tanggung jawab semua manajer bahwa mereka melakukan upaya untuk membangun koordinasi. Itu sebabnya, tidak bisa dikatakan bahwa koordinasi adalah lebih penting untuk setiap satu tingkat manajerial tertentu atau manajer.
(6) Koordinasi adalah Fungsi disengaja
Koordinasi tidak pernah ditetapkan dengan sendirinya tapi itu adalah usaha yang disengaja. Hanya kerjasama tidak cukup tetapi koordinasi juga diperlukan. Sebagai contoh, seorang guru bercita-cita untuk mengajar secara efektif (ini adalah kerja sama) tapi jadwal tidak siap di sekolah (ini adalah kurangnya koordinasi).
2.7 Teori Kebutuhan
Menurut David McClelland Need for affiliation, yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
2.8 Pengertian Masalah
Menurut Hudojo (1990 : 32 ) Mengemukakan bahwa masalah sebagai pernyataan kepada seseorang dimana orang tersebut tidak mempunyai aturan atau hukum yang dapat segera di gunakan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.
2.9 Pengertian Pendekatan
Menurut Anthony (1963) pendekatan adalah satu set asumsi korelatif yang berhubungan dengan sifat belajar mengajar.

Daftar Pustaka:
http://ariel-bagen-sama-saja.blogspot.co.id/2013/01/pendekatan-pendekatan-untuk-mencapai.html
http://rizkyzhaeehatt.blogspot.co.id/2013/12/tugas-manajemen_12.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Soft Skill